Balad OMO

Jumat, 20 Januari 2017

Wahai Bidadari Surgaku

Baiklah, Bidadari Surgaku
Mari kembali mengeja cinta
Kebersamaan yang kita sepakati
Kebahagiaan yang kita idamkan

Atau biar kutanya lagi arti cintamu
Yang sesungguhnya tak perlu kaujawab
Karena apa yang kamu citakan
Adalah keniscayaan kita semua

Ya, siapa yang tak ingin bahagia
Di dunia sekaligus di akhirat kelak?
Dan apa makna bahagia
Jika tak selamat?

Maka, wahai Bidadari Surgaku
Aku ingin menginjak bumi
Dan nalarku tak lebihi langit
Semoga kamu pun

Aku ingin kita raih target terdekat
Aku ingin kita tak korupsi seperti pejabat
Aku ingin kita tak gandakan uang duplikat
Aku ingin kita bahagia karena selamat

Lantas, mengapa aku masih bertanya
Apa makna bahagiamu
Jika yang kaucitakan tak abadi?
Sementara raga kita mengaus

Lalu, aku mulai meragu
Huruf-huruf c.i.n.t.a.
Kemudian kata-kata sesal pun
Menyeruak

Salahkan sejarah
Salahkan sekitar
Salahkan Tuhan
Salahkan cinta

Kalau Tuhan tersangka
Adakah kita?
Kalau cinta terdakwa
Adakah surga?

Bidadari Surgaku,
Semoga kita sepakat lagi
Bahwa surga dunia itu
Kitalah penciptanya!

bdg, 20170120, 00.07

c.q. 'puisi' ini di-share juga ke sini:
http://fiksiana.kompasiana.com/aluzar_azhar/wahai-bidadari-surgaku_5880fd6f379773880bcdfa69

Tidak ada komentar:

Posting Komentar