Balad OMO

Rabu, 26 Juni 2019

Denting Digong


Ini lagu Ayah ketika membayangkan wanita yang Ayah puja. Jauh, jauh sebelum kamu lahir. Jauh, jauh sebelum Ibumu hadir. Satu lagu yang lain, suarakan hati Ayah: "Hanya mampu pandangi/Bibir tipismu yang menari."


Yang Terlupakan
#IwanFals

Denting piano
Kala jemari menari
Nada merambat pelan
Di kesunyian malam
Saat datang rintik hujan
Bersama setiap bayang
Yang pernah terlupakan

Hati kecil berbisik
Untuk kembali padanya
S'ribu kata menggoda
S'ribu sesal di depan mata
Seperti menjelma
Waktu aku tertawa
Kala memberimu dosa

Oh, maafkanlah
Oh, maafkanlah

Reff:
Rasa sesal di dasar hati
Diam tak mau pergi
Haruskah aku lari dari
Kenyataan ini
Pernah ku mencoba tuk sembunyi
Namun senyummu
Tetap mengikuti


WANITA itu tlah lama pergi. Ayahmu pun tlah bangkit kembali. Namun senyumannya, tetap ikuti. Seperti senyumanmu, Digong!

Sungguh, akulah pacar pertamamu. Kamu pasti rindu dekat aku. Dua kalimat ini menurut psikologi. Justru senyum #hampa-mu itu menghunjam kalbuku ketika kubaca Quran; ketika Quran beri tahu aku, maka


Aku kuatir*
Kami tak jelma katir**

*Peringatan Qs 4: 9; doaku menyertaimu (Qs 37: 100;  3: 38; dan 46: 15)
**Kayu ringan atau buluh, dipasang di kanan-kiri perahu untuk menjaga keseimbangan


LALU,

Cintaku dianggap kelemahanku


APAKAH aku tlah memberimu dosa, Digong?


Pernah ku mencoba tuk sembunyi
Namun senyummu
Tetap mengikuti

Oh, maafkanlah
Oh, maafkanlah


SUNGGUH, tinggal dekati Tuhan … 'kan kurindu senyumanmu, Digong!


Ujungberung, 20190626, 20.26

Tidak ada komentar:

Posting Komentar