Ketika Covid-19 menjadi pandemi, pernah kubilang: SILATURAHMI kita kan diuji lagi ...
Terbukti, kita mengalami miskomunikasi dan disinformasi.
Maka kita saling memberi solusi, JALAN KELUAR.
Tetapi mungkin terlalu banyak jalan, bahkan gang, singga membentuk labirin, zig-zag di kuldesak.
Lantas karena kita seiring-sejalan, menjelma eksodus nan berderap koor racau.
Maka lagi kita saling bertanya: Apa SOLUSI terbenar-terbaik agar pendekatan medis dan teologis tak dibenturkan, atau penanggulangan kesehatan dan ekonomi dampak PC19 itu dapat sinkron-sinergis?
Sungguh, aku hanya berani BERTANYA kepada anak perempuanku yg baru berumur 7 tahun: Mengapa mata dan telinga kita sepasang, Nak?
#kisah_mini
#pandemi_covid19
Saring sebelum sharing, broBray
BalasHapus