Qs 5: 110, (Ingatlah), ketika Allah
mengatakan: Hai Isa putra Maryam, ingatlah nikmat-Ku kepadamu dan kepada
ibumu di waktu Aku menguatkan kamu dengan Ruh Qudus. Kamu dapat
berbicara dengan manusia di waktu masih dalam buaian dan sesudah dewasa; dan
(ingatlah) di waktu Aku mengajar kamu menulis, hikmah, Taurat dan Injil, dan
(ingatlah pula) di waktu kamu membentuk dari tanah (suatu bentuk) yang berupa
burung dengan izin-Ku, kemudian kamu meniup kepadanya, lalu bentuk itu menjadi
burung (yang sebenarnya) dengan seizin-Ku. Dan (ingatlah) di waktu kamu
menyembuhkan orang yang buta sejak dalam kandungan ibu dan orang yang
berpenyakit sopak (penyakit kulit berupa belang-belang putih) dengan seizin-Ku, dan (ingatlah) di waktu kamu mengeluarkan orang
mati dari kubur (menjadi hidup) dengan seizin-Ku, dan (ingatlah) di waktu Aku
menghalangi Bani Israil (dari keinginan mereka membunuh kamu) di kala
kamu mengemukakan kepada mereka keterangan-keterangan yang nyata, lalu
orang-orang kafir di antara mereka berkata: “Ini tidak lain melainkan sihir
yang nyata.”
Qs 61: 6, Dan (ingatlah) ketika Isa putra
Maryam berkata: “Hai Bani Israil, sesungguhnya aku adalah utusan
Allah kepadamu, membenarkan kitab sebelumku, yaitu Taurat, dan memberi kabar
gembira dengan (datangnya) seorang Rasul yang akan datang sesudahku, yang
namanya ‘Ahmad’ (Muhammad).” Maka tatkala rasul itu datang kepada mereka
dengan membawa bukti-bukti yang nyata, mereka berkata: “Ini adalah sihir yang
nyata.”
Ujungberung, 20180111,
13.13.
c.q. Qs = Quran surat ke-.
n.b. Jika ada klaim nabi setelah Isa a.s. itu
‘Ahmad’ (Mirza Ghulam Ahmad = Ahmadiyah), silakan buktikan kenabiannya (an-nubuwwat,
prophetical); dan klaim itu bukan menurut sendiri, tetapi menurut dunia.
Inilah maksud beragama itu bagi orang yang berakal, tetapi tidak semua bisa
diakali karena omong agama itu yang muncul adalah emosi (keyakinan). Ya, ‘hati’
yang akan berbicara, cepat atau lambat; dan ini hak prerogatif Tuhan (Allah
SWT).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar