Balad OMO

Sabtu, 25 November 2017

Monolog Bersambung

#m01_iman_cinta
Iman percaya itu hak Tuhan, pun cinta suka, tak bisa kita paksakan kepada orang lain.
Mungkin, bisa dipancing-diundang-ditimbulkan, pun kebalikannya: ingkar atau benci.
Pertanyaannya: bisakah kita menimbulkan iman/cinta atau ingkar/benci pada orang lain? Sepertinya ‘kita’ sepakat: Penimbul iman/cinta hanya Tuhan, kita tinggal memintakannya; sedangkan penimbul ingkar/benci itu—sesungguhnya tanpa bantuan setan pun—ialah kita; tetapi lagi masak kita sandingkan setan/kita dengan Tuhan??
Cf. (confer, bandingkan): ‘yang beruntung’ itu (1) yang beriman, (2) yang beramal baik, (3) saling nasihati tentang kebenaran, dan (4) saling nasihati tentang kesabaran (QS 103: 3). Dari ayat ini, #mungkin bukti dari ‘yang beriman’ ialah yang melaksankan keimananannya dengan poin (2) sampai (4); tentu keberimanan yang bersumber dari ‘ajaran’ Yang kita imani/cintai (Tuhan).

#m02_sumber_kaya
Banyak yang ‘kaya’ oleh Quran dan Hadis; misal menjadi materi ceramah, lagu, atau tulisan.
Ada yang sadar dan mensyukuri tetapi bukan karena ingin memperkaya diri; ada pula yang tahu tapi tidak bersyukur; atau ada yang tidak sadar—disangkanya karya-nya semata—maka tidak bersyukur padahal ‘itu’ bersumber dari Quran dan Hadis.
Cf.: “Kutinggalkan ‘2’ perkara: Kitab Allah dan Sunnah Rasul-Nya agar tidak tersesat …” (konon Hadis Dla’if, lemah; versi Hadis lain: Kitabullah dan Ahl Bait).
Kemudian, bagaimana dengan #denial-isasi yang ‘kaya’, misalnya, oleh rokok yang serba-kimia itu, seperti bisa naik haji karena jualan rokok di warungnya, tetapi dia bukan perokok dan sesungguhnya dia anti-rokok? (konon: dalil yang ‘mengharamkan’ rokok adalah ayat-ayat Quran yang menyatakan bahwa siapa yang menyakiti dirinya ialah zhalim).
Kasus lain: pernah kukritik seorang Penyanyi karena lagunya nyanyikan tangis, marah, dan cinta #kami; dia sendiri kaya; sementara Kami tetap menangis, marah, dan (tetap sekadar) cinta (taat). Aku hanya mengingatkannya bahwa dia telah mencatut #HKI (hak kekayaan intelektual) Kami … tetapi akhirnya Kita taken for granted: dia jujur bahwa dia hanya menyanyi dan fakta memang dia menyuarakan tangisan, kemarahan, dan cinta Kami …

#m03_toleransi
Saling menghargai, saling menghormati, sehingga Kepercayaan adalah Agama dan sesama jenis boleh menikah; inikah toleransi? Secara etimologis berarti ‘mendiamkan’ (Inggris: tolerance; Arab: tasamuh: Belanda: tolerantie) … Cf. Hadis:  Agama yang paling dicintai Allah adalah yang al-hanifiyyah al-samhah (lurus yang penuh toleransi) (HR Ahmad). Apakah tafsiran-nya bahwa yang paling beriman itu yang paling toleran (Hadis?) …

#m04_banyak_anak
Apakah umat keurus? Bagaimana dengan anak sendiri: fokuskah menciptakan anak-anak kita menjadi Rijal ghaddan (pemimpin masa depan) atau Mar’ah shalihat (perempuan baik)?

Bandung, 25 November 2017

#hari_guru_nasional: smoga dirimu slalu disayang Tuhan; smoga jasamu slalu dibalas Tuhan; mohon maaf dari muridmu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar